Seni Budaya 3 menit membaca

Kirab Pusaka 1 Suro di Pura Mangkunegaran Diikuti Ribuan Peserta dan Bertabur Artis

Kirab Pusaka 1 Suro di Pura Mangkunegaran  Diikuti Ribuan Peserta dan Bertabur Artis
KGPAA Mangkoenegara X dalam Kirab Pusaka 1 Suro Mangkunegaran /ist dy.

JOGJABROADCAST-SOLO - Pura Mangkunegaran Surakarta kembali menyelenggarakan prosesi Malam 1 Suro, bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1447 H, pada Kamis (26/6/2025) malam. Kegiatan yang jadi agenda tahunan tersebut berlangsung khidmat dan penuh nuansa sakral. Sebanyak 10.000 orang turut mengikuti kirab pusaka dan prosesi ‘Berkah Suro’ bertempat di Pamedan Mangkunegaran.

 

Sebagaimana prosesi pada tahun sebelumnya, KGPAA Mangkoenegara X, Pemimpin Pura Mangkunegaran melepas beberapa pusaka yang dibawa sejumlah abdi dalem untuk dikirab dan diikuti para tamu undangan yang mengikuti prosesi kirab. Dalam prosesi kirab Pusaka 1 Suro Mangkunegaran yang bertindak sebagai Cucuk Lampah adalah Pangeran Sepuh GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro, yang berhasil menjalankan amanah dengan baik dan lancar.

 

Dalam kesempatan tersebut sejumlah tokoh nasional, pejabat pemerintah dan artis turut hadir untuk mengikuti prosesi Kirab Pusaka 1 Suro Mangkunegaran. Diantaranya Titiek Soeharto; Sinta Nuriyah Wahid; Giring Ganesha dan Cynthia Riza; hingga Artis Tara Basro, Sherina Munaf, Adinia Wirasti, Vicky Shu dan Roro Fitria.

 

Pengageng Kawedanan Panti Budaya Kemantren Langenprojo Puro Mangkunegaran, Gusti Raden Ajeng (GRA) Ancillasura Marina Sudjiwo mengungkapkan, dalam kegiatan Kirab Pusaka 1 Suro tahun ini mengangkat tema ‘Atita, Atiki, dan Anagata’. Dimana Atita berarti masa lampau, kemudian Atiki berarti masa kini yang disadari dan Anagata yang berarti masa depan.

“Dalam hal ini, kita mewujudkan Atita melalui refleksi diri atau yang biasa kita sebut kontemplasi atau menyadari apa yang sudah kita lakukan dimasa-masa sebelumnya. Kemudian Atiki, kita wujudkan dengan apa yang kita lakukan saat ini, yaitu kita menyadari apa yang sudah kita lakukan. Ini kita wujudkan dengan topo bisu yang kita lakukan saat kirab pusaka. Sedangkan Anagata adalah berdoa terkait dengan harapan, yang diwujudkan dengan semedi, yang dilakukan di pendopo dan area dibelakangnya,” ujar Gusti Sura -sapaan akrab Gusti Raden Ajeng (GRA) Ancillasura Marina Sudjiwo, pada Kamis (26/6/2025) malam.

 

Tahun ini Prosesi Kirab Pusaka 1 Suro berbeda dengan pelaksanaan tahun sebelumnya. Dimana tema yang diangkat yaitu “Atita, Atiki, dan Anagata” juga terkait dengan apa yang telah dilakukan Pura Mangkunegaran sejak tahun tahun lalu yaitu ‘Culture Future’. Selain itu, juga terlihat dari pemasangan instalasi  di halaman depan Pendopo Mangkunegaran. Yaitu berupa cermin diatas semen atau beton yang dilambari dengan rumput. Instalasi tersebut akan terpasang selama bulan Suro tahun ini.

 

“Instalasi ini melambangkan kita sebagai manusia, dimana pada malam 1 Suro kita menjadi manusia yang sejujur-jujurnya, sekaligus menjadi diri sendiri dan menyatu dengan alam. Sesuai dengan konsep Atita, Atiki dan Anagata, dimana cermin itu akan merekam semua memori yang terjadi dimalam ini, termasuk mulai dari refleksi awal bulan Sura atau Tahun Baru Islam hingga berakhir,” jelas Gusti Sura.

 

Hal menarik lainnya, pada malam 1 Suro tahun ini, pihak Mangkunegaran mengadakan ‘Berkah Suro’. Yang diwujudkan berupa sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat, yaitu dengan pembagian sembako dan lainnya kepada masyarakat. Dimana Berkah Suro tersebut merupakan apresiasi dari pihak Mangkunegaran kepada masyarakat. Harapannya agar kedepan bisa berguna dan berkesinambungan berjalan dengan lancar.

 

“Harapan saya pada malam 1 Suro tahun ini adalah ucapan doa dan harapan yang terbaik. Yaitu apapun yang kita lakukan nanti dan apapun yang semua kita lakukan bisa terus menjadi baik dan lancar, supaya kita makin menep dan ingat terhadap diri kita sendiri,” ungkap Gusti Sura.

 

Sementara itu, rute kirab pusaka 1 Suro masih sama dengan rute tahun lalu atau menempuh jarak sekitar 3 kilometer. Namun antusiasme peserta yang mengikuti kirab masih sangat tinggi, dimana jumlahnya diprediksi lebih banyak dari tahun sebelumnya. Dimana untuk jumlah tamu yang ada di Pendopo Mangkunegaran sekitar 1.000 orang. Sedangkan peserta kirab diperkirakan mencapai 1.000 orang, bahkan lebih. Khusus di Pamedan Mangkunegaran yang digunakan untuk Berkah Suro diikuti partisipan dari masyarakat sebanyak 10.000 orang. (edy Widodo)